Kadistarubang Pura-pura Tidak Tau,Keberadaan Tower Mikrosel Dimedian Jalan
Tower Tak memiliki IMB Marak, Kadistarubang Buang Badan
/// Pengawasan Lemah
PEKANBARU,RIAUANDALAS— Setakat ini, sikap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap tower yang dibangun di tengah jalan yang diduga banyak tak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) semakin tak jelas.
Hal ini tentu kinerja distarubang yang membidangi permalahan itu dinilai lemah dalam melakukan pengawasan.
Apalagi, ada protes masyarakat dari Limbungan Baru yang merasa terganggu atas keberadaan tower tersebut.
Menyikapi hal itu Dinas Tata Ruang dan Bangunan (Distarubang) Kota Pekanbaru belum memberikan kepastian langkah yang akan diambil. Ironisnya lagi, Kepala Dsitarubang Mulyasman sepertinya tidak merespon dan menindak tegas pemilik tower tersebut.
Kepala Distarubang Kota Pekanbaru Mulyasman terkait hal ini ketika dikonfirmasi Riauandalas.com Kamis (27/8) mengatakan, bahwa masalah tower yang berada di Limbungan Baru tersebut terjadi karena masyarakat tidak setuju adanya pembangunan tower tersebut.
“Masyarakat maunya perusahan yang melakukan pembangunan terlebih dahulu kompromi dengan masyarakat,’ sehingga tak ada protes seperti ini,” ujar Mulyasman..
Dijelaskan Mulyasman ia sendiri sebelumnya ada desakan dari masyarakat untuk mengeluarkan surat perintah pembongkar pada perusahaan yang membangun tower itu. Bahkan, sudah beberapa kali dipanggi pihak perusahaan tak datang..
Ketika ditanya apa alasan belum dilakukannya pembongkaran tower itu, Mulyasman berkilah bahwa pembongkaran memerlukan waktu dan tidak serta merta bisa dilakukan dengan spontanitas saja.
‘”Itukan ada waktunya. Kita akan menginstruksikan kepada bidang pengawasan untuk melakukan evaluasi,” ungkap Mulyasman.
Ketika dicecar lagi dengan pertanyaan, berapa jumah tower yang sudah dibangun dan yang tidak memilki izin, ia seolah menjawab tidak hapal. Bahkan, ia juga dinilai buang badan atas masalah tersebut.”Nantilah saya tanyakan dulu ya. Tak ingat berapa jumlahnya. Saya lagi ada acara ini, tungguah ya nanti, ujarnya **(Hh).